Langsung ke konten utama
Hakikat Sastra Anak
(Disarikan dari tulisan Burhan Nurgiyantoro)
         
          Sastra berbicara tentang kehidupan, tentang persoalan hidup manusia, tentang kehidupan di sekitar manusia, yang kesemuanya diungkapkan dengan cara dan bahasa yang khas
          Sastra selalu menawarkan dua hal, yaitu kesenangan dan pemahaman.
Kesenangan muncul karena sastra menampilkan cerita yang menarik, mengem­bangkan fantasi, dan menghibur pembaca Pemahaman berkaitan dengan tampilan persoalan kehidupan dalam sastra. Eksplorasi kehidupan dalam  sastra akan menambah pemahaman pembaca pada kehidupan nyata.
          Sastra pada hakikatnya adalah citra atau gambaran kehidupan (image of life), yakni penggambaran secara konkret tentang model-model kehidupan manusia. Juga merupakan metafora kehidupan (methapor for living), yakni model-model kehidupan dalam sastra merupakan kiasan, simbolisasi, dan perbandingan dari kehidupan sesungguhnya. Pada dasarnya karakteristik sastra tersebut di atas berlaku untuk semua jenis sastra, termasuk sastra anak.

Karakteristik Karya Sastra Anak
          Karya sastra anak harus berada dalam jangkauan anak. Citraan dan metafor yang dikisahkan berada dalam jangkauan anak. Aspek emosi, perasaan, pikiran syaraf sensori, dan pengembangan moral diekpresikan dalam bentuk kebahasaan yang dapat dipahami oleh pembaca anak-anak.
          Anak sebagai pusat penceritaan. Isi atau kandungan dan cara penyampaian cerita dapat dijangkau oleh pengetahuan dan pengalaman anak sesuai dengan perkembangan psikologis dan psikis. Menempatkan sudut pandang anak sebagai pusat penceritaan (children’s books are books that have the child’s eye at the center).                          
          Keterbatasan isi dan bentuk pada sastra anak. Anak dan dewasa berbeda, bukan pada hakikat kemanusiaan melainkan pada tingkat pengalaman dan kematangan. Jadi, perbedaan sastra anak dan sastra dewasa terdapat dalam hal tingkatan pengalaman yang dikisahkan dan tingkatan proses pemahaman, bukan pada hakikat kemanusiaan yang dikisahkan. Keterbatasan anak juga menyangkut bahasa dan cara pengisahan.  Cerita anak harus sesuai dengan perkembangan psikologis dan psikis anak.

Genre Sastra Anak
          Genre dipahami sebagai suatu macam atau tipe kesastraan yang memiliki seperangkat karakteristik umum. Pengertian tipe atau kategori pengelompokkan karya sastra yang biasanya berdasarkan stile, bentuk, atau isi. Pengkategorian genre pada prinsipnya tidak bersifat baku dan kaku, sehingga memungkinkan karakteristik suatu genre/jenis terdapat pula pada jenis/gender lain, bahkan bisa tumpang tindih.

Genre Sastra Anak  (Menurut Rebecca Lukens)
1.     Jenis Realisme
a.    Cerita realisme (realistic story) bercerita tentang masalah-masalah sosial de­ngan menampilkan tokoh utama protagonis sebagai pelaku cerita.
b.    Realisme binatang (animal realism) adalah cerita binatang yang bersifat nonfksi, berwujud deskripsi  binatang tanpa unsur personifikasi.
c.     Realisme historis (historical realism), mengisahkan peristiwa yang terjadi pada masa lampau. Biasanya mengambil satu atau eberapa tokoh utama yang dipergunakan sebagai ucuan pengembangan alur.
d.   Realisme olahraga (sports stories), cerita tentang berbagai hal yang berkaitan dengan dunia olah raga
2. Jenis Fiksi Formula
a.    Cerita misteri dan detektif (mysteries and detective), biasanya bercerita tentang seseorang yang dianggap hero yang luar biasa dan mungkin berkarakter aneh (nyentrik).
b.    Cerita romantis (romantic stories) biasanya menampilkan kisah simplisitas dan sentimentalis hubungan laki-laki perempuan, seolah-olah tidak ada urusan lain kecuali urusam percintaan.
c.    Novel serial, novel yang diterbitkan secara terpisah namun merupakan satu kesatun unit. Contohnya : Wiro Sableng, Nogo Sosro Sabuk Inten, dan Api di Bukit Menoreh. Bisanya novel jenis ini memiliki satu tokoh utama dengan sedikit perubahan karakter.
3. Jenis Fantasi
a.     Cerita fantasi (fantastic stories) biasanya menampilkan tokoh dan alur yang hampir sepenuhnya fantastik, seperti manusia yang berkawan dengan makhluk halus seperti hantu,  jin, atau  tuyul.
b.     Cerita fantasi tinggi (high fantasy), cerita selalu ditandai adanya fokus konflik antara yang baik (good) dan yang jahatr (evil), antara kebaikan dan kejahatan. Latar dapat bervariasi, bisa masa lalu atau masa yang akan datang, yang berbeda dan jauh dengan latar kehidupan kita. Contoh Lord of the Rings, Five Elements.
c.      Fiksi sain (science fiction) fiksi spekulatif berdasarkan sejumlah inovasi dalam sain dan teknologi, pseudo-sain atau pseudo-teknologi. Cerita ini biasanya berkaitan dengan kehidupan di masa depan (future worlds).
4. Sastra Tradisional
a.    Fabel (fabel) adalah cerita binatang yang dimaksudkan sebagai personifikasi karakter manusia. Binatang yang dijadikan tokoh dapat bertindak layaknya manusia biasa.
b.    Dongeng rakyat (folktales, foklore) cerita tradisional yang disampaikan secara lisan dan turun temurun sehingga selalu terdapat variasi penceritaan walau isinya kurang lebih sama.
c.    Mitos (myths) yakni cerita yang berkaitan dengan dewa-dewa atau tentang kehidupan supernatural yang mengandung sifat pendewaan manusia atau manusia keturunan dewa.
d.     Legenda (legends) mempunyai kemiripan dengan mitologi, tetapi legenda sering memiliki atau berkaitan dengan kebenaran sejarah. Legenda menampilkan tokoh sebagai hero yang memiliki kehebatan dan dikaitkan dengan aspek kesejaahan.
e.    Epos (falk epics) merupakan cerita panjang  yang berbentuk syair (puisi) dengan pengarang yang tidak pernah diketahui, anonim. Cerita berlatar di suatu masyarakat atau bangsa yang terjadi pada masa lampau yang kadang-kadang tidak jelas latar waktunya.
5. Puisi
a.     Sebuah karya sastra disebut puisi jika di dalamnya terdapat pendayagunaan berbagai unsur bahasa untuk mencapai efek keindahan
b.     Bahasa puisi singkat dan padat, dengan sedikit kata tetapi dapat mendialogkan banyak hal.
c.      Pendayagunaan bahasa dapat berupa: permainan bunyi, sarana retorika, diksi, citraan, dan gaya bahasa
d.     Genre puisi dapat berwujud seperti: lagu/temang dolanan. Lirik-lirik tembang nina bobo (nursery rhymes), puisi naratif, dan puisi personal.
e.      Puisi naratif adalah puisi yang di dalamnya mengandung cerita atau sebaliknya cerita yang dikisahkan dengan cara puisi
f.       Puisi personal adalah puisi modern yang sengaja ditulis untuk anak-anak baik oleh penulis dewasa maupun anak-anak dengan tema yang beragam.

Komentar

  1. Casinos Near Philadelphia, PA | Mapyro
    Casino Near Philadelphia, 안산 출장안마 PA · Bally's Resort Philadelphia · Caesars Atlantic 인천광역 출장샵 City · Hollywood Casino at Charles Town Races Casino · 안양 출장안마 Hollywood 영주 출장안마 Casino at Lake Charles 구리 출장마사지

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

DONGENG

I HODI KA I GEO Utu mae, dagi ko olitau anu mosangalu. To olitau aijo sanggo nu aha I Geo ka I Hodi. Aha ma isa ko pakalajaan. Aha biasa molio kau i alas da opo baluk ka mongolu. Pakalajaan na obau ola polioan mongkan sansina - sina. Ka tudunannyo, mongkalaja uka sina, anu ohumpak ola pongkan uka sina. I Santu u sina no sintokamo na I Geo ka I Hodi ka binasalemo na aha da mamba mongulu. Bai aha aide mbak ko pongulu ka duangan. I Hodi ka I Geo bina pikilmo mosia da aha mohumpak duangan ka pongulu. Tinonginaumo na aha da monsabol duangan belie Babo Ise. Nambamo na aha belie Babo Ise anu dagi I papayan. Tinokamo na aha I papayan, nosintakamo  ka I Babo Ise. Aha nompo hampemo makasud da monsabol duangan ka pongulu I Babo Ise. “Mosia na lele Babo Ise?” pokilawai I Hodi. “Aide, ima-imanyo,” koi Babo Ise. “Babo Ise, aidemo na nulio mami,” koi I Geo “Apaa… na oliu miu?” pokilawai Babo Ise mule. “Anulio mami mate duangan,” koi I Hodi. “Bee.. duangan I ...

UNDU-UNDUON NU SALUAN

LABOBODO Utu nae ko mian anu ponga manteng, sahingga mian sanang mombel sanggonyo toba I Laobodo. Kosansinanyo aitu osowanyo manembele toba ahi mobaat. Kopihinyo nongipino aitu osowanyo. I uno ipionnyo aijo tinoka mian mompoto'i ia konyo, "Pasakitum atino bisa moalin, kalu ako mohae monginum pakuli lengket bua u kawu. Sanggonyo aitu bua u kumang-kumang." Noko nobangun nompokilawamo na oine I Labobodo konyo, "Daang kita toho nompia bua kau kumang-kumang?'' Konyo osowanyo, ''Oh daang, aku to ho nompia bai jongannyo hamo inginanku." ''Kalu humo atina, "konyo I Labobodo, "Sina uka aku mombamo molio bua kau atina naoko maulua ma'alim," I.a.pas taijo ia nambamo ahi. Togonga ualas mbahan sinumbu-sinumbunyo ia nosihumpak tobai Mantebenge. nompokilawamo aitu Mantebenge belei I Labobodo, "He, oko atina mamba monyo?" "Aku aya mamba molio bua kumang-kumang bau pakuli mosia osowangku masakit...

LEGENDA

ASAL-USUL AIR TERJUN HANGA-HANGA Konon, dahulu kala di kota Banggai yang menjadi pusat pemerintahan Kerajaan Banggai, banyak terdapat sumber (air jatuh), sungai-sungai besar dan mata air. Banyaknya sumber air itu membuat Kerajaan Banggai menjadi sangat subur. Kesuburannya Bumi Banggai di tambah tekunnya rakyat dalam mengolah lahan, menjadikan sebagian besar rakyat Banggai dapat hidup makmur dan sejahtera karena hasil bumi mereka selalu melimpah ruah. Kondisi alam yang ramah menjadi lengkap dengan hadirnya pemimpin -Raja Adi Cokro- yang sangat amanah. Adi Cokro pun dikenal bijaksana. Wajar jika Kerajaan Banggai jadi sangat terkenal karena rakyatnya hidup damai, sejahtera dan aman sentosa. Suatu ketika ketentraman dan kebahagian yang dirasakan rakyat Banggai jadi terganggu. Rakyat Banggai tidak bisa lagi menuai panen dari lahan mereka. Karena lahan pertanian mereka mengalami kekeringan dan kekurangan air. Padahal saat itu bukan musim kemarau. Kekeringan dan...