Beberapa waktu lalu saya berkesempatan berkunjung
ke BPU (Balai Pertemuan Umum) Kelurahan Luwuk. Kunjungan saya terakhir ke BPU
Luwuk sekitar tahun 2000 atau 2001, yang pastinya saya agak lupa. Interior
gedung tersebut tidak banyak berubah. Hanya ada foto-foto kepala kelurahan dari
periode ke periode yang tergantung di salah satu sisi dinding tersebut. Saat
berada dalam gedung tersebut pikiranku mengembara kembali ke masa mula pertama
menggarap seni pertujukan di Kota Luwuk.
Ketika itu saya
bersama para sahabat dari Kantata Dongkalan yang getol menggelar konser musik.
Bersama mereka menggarap pertunjukan teater untuk opening konser musik. Naskah yang kami garap “Selimut Putih Buat
Udu” karya bersama Agus Subiakto (almarhum). Hampir dua bulan lebih kami
latihan yang diliputi gairah muda, gairah bermusik, dan gairah berakting. Dan
akhirnya naskah “Selimut Putih Buat Udu” sukses kami pentaskan di Bioskop
Ramayana Theater, sekarang kompleks ruko dan tempat makan-makan Pujasera. Inilah
peristiwa teater kembali bergeliat setelah beberapa dekade tenggelam di Kota
Luwuk.
Memang pada
mulanya, saya tidak pernah berpikir untuk bisa pentas bahkan menjadi sutradara
sebuah pertunjukan di Kota Luwuk. Tiba-tiba di suatu hari sahabat saya Anim
Alyohana, Agus Subiakto (almarhum), dan beberapa teman sepermainan masa kecil
merajut ide untuk membuat sebuah pertunjukan teater. Saya hanya mengajukan satu
pertanyaan, “Ada taman-taman yang mau bermain teater?” Jawaban mereka “Ada,
asal mau dilatih.” Maka, dalam proses
selanjutnya jadilah pertunjukan “Selimut
Putih Buat Udu” itu.
Kembali ke
kunjungan saya di BPU Luwuk pada 11 Desember 2017. Kunjungan saya ke sana
semata menghadiri pembukaan Lomba Minat Baca tingkat SD, SMP, SMA sederajat dan Perguruan Tinggi yang diselenggarakan oleh Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Daerah Kabupaten
Banggai. Kemudian keesokan harinya saya kembali mengunjungi tersebut sebagai
juri Lomba Baca Puisi Tingkat Sekolah Dasar dan Lomba Karya Tulis Ilmiah
Tingkat Mahasiswa. Tentu saja juri sebuah lomba tidaklah sendirian. Sahabat
juri yang bertugas bersama saya pada saat itu ada Pak Andre dan Ibu Ama. Pak
Andre adalah seorang akademisi juga sebagai salah satu pimpinan event organizer
ternama di Kota Luwuk. Ibu Ama adalah seorang penggiat literasi Babasal
Mombasa. Mereka adalah orang-orang hebat.
Saya tidak
pernah menyangka peserta lomba baca puisi SD akan mencapai angka 29 peserta.
Hal ini, merupakan sesuatu yang harus kita sambut dengan riang gembira.
Ternyata masih ada energi baca puisi di kalangan adik-adik kita. Sebelumnya
saya bertanya-tanya dalam hati kira-kira berapa jumlah pesertanya nanti. Dan
saya mencoba menjawabnya sendiri, paling tidak pesertanya nanti kurang dari
sepuluh peserta. Tapi kenyataannya sungguh menggembirakan.
Namun, terlepas
dari aspek kuantitas peserta yang patut kita apresiasi baik. Ada pula hal-hal
yang menjadi catatan utuk mendorong lomba baca puisi ke muara yang lebih baik.
Bagi saya materi puisi yang dibacakan oleh sebagian adik-adik kita sudah baik. Tapi,
masih ada sebagian adik-adik kita membacakan puisi yang panjang bahkan cukup
berat. Misalnya, puisi “Kawan, Apa Yang Kausedihkan?” karya Arif Rahmawan,
puisi “Aku” karya Chairil Anwar, puis “Kerawang Bekasi” karya Chairil Anwar.
Tema-tema puisi
di atas menggambarkan tentang persahabatan dan heroisme yang memang tidak salah
untuk diperkenalkan dan dipahami oleh adik-adik kita. Namun, kembali pada tubuh
dan psikologi adik-adik kita. Puisi yang baik dibacakan adalah puisi yang dapat
disokong oleh aspek tubuh dan aspek psikologi
pembaca puisi. Alangkah baiknya memilih puisi yang pendek sehingga tidak
terlalu menguras energi. Puisi yang pendek membuat adik-adik kita tidak
keteteran dalam membacakan dan mudah menginterpretasikan melalui tubuh dan
vokal. “Kawan, Apa Yang Kausedihkan?” adalah puisi yang cukup panjang dan
membutuhkan stamina dan energi tubuh yang memadai.
Puisi “Kerawang
Bekasi” dan “Aku” bercerita tentang semangat revolusi dan cita-cita, tidak
salah kita perkenalkan. Akan tetapi, usia SD adalah usia riang gembira dan
bermain. Untuk hal ini, alangkah baiknya kita pilihkan tema-tema puisi yang
riang gembira buat adik-adik kita.
Akhir dari
saya,”salam hormat dari pinggiran desa buat penggiat kesenian di Kota Luwuk.”
What is online gambling? - Work Mamake Money
BalasHapus› help › online-gambling › help › online-gambling 제왕 카지노 The most popular online gambling game is casino gambling. Most online casinos are focused on games of chance kadangpintar and prizes. Many casinos offer this หาเงินออนไลน์ type of casino